Kisah Balik Layar Buku “Gus Mad Jampes”

Apa yang tampak biasa tak selamanya ia biasa saja. Selalu ada sisi menarik di balik setiap peristiwa biasa. Buku yang satu ini misalnya. Hampir sepuluh tahun penulis buku ini hidup bersama Gus Mad menjadi khadamnya di Pondok Pesantren Jampes Kediri. Selama itu pula penulis mengaji dan berkhidmah, mulai dari memasakkan makanan, menuliskan wifiq, menimbakan air, merapikan kamar, hingga menjadi utusan ke sana kemari. Dari situ, ada banyak hal yang penulis pelajari dan serap dari beliau.

Buku ini pada mulanya adalah rerasan dan sejarah lisan yang dituturkan KH. Abdullah Syarifuddin kepada putranya, Latif. KH. Abdullah dan putranya bersama-sama memungut mutiara-mutiara tercecer dari setiap kehidupan Gus Mad. Sang putra kemudian berinisiatif mengumpulkan kisah-kisah tersebut kemudian menuliskannya.

Sebab itu, buku ini bisa disebut sebagai perasan pengalaman hidup penulis bersama Gus Mad Jampes. Buku ini berupaya merekam sekaligus mendokumentasikan peri kehidupan, pola hidup, uswah hasanah, dan karamah Gus Mad. Segala yang menarik dari beliau sebisa mungkin dirangkum dan dihadirkan dalam buku ini.

Untuk memperkaya buku ini, di sana-sini terselip pengalaman pribadi bagaimana penulis dididik oleh Gus Mad. Tentu ada banyak hal yang istimewa, menyenangkan, menegangkan, mengharukan, meski tak jarang pula membuat sedih atau kecewa. Tetapi semua itu adalah dihadapi sebagai riyadlah dalam rangka mengasah keikhlasan batin untuk berkhidmah kepada Sang Guru.

Karena khidmah yang dilandasi keikhlasan itu tak sia-sia. Sebagai wujud tahadduts bin-ni’mah, buku ini juga merekam bagaimana penulis mendapatkan berbagai karunia dari khidmahnya kepada Gus Mad. Sebab itu pulalah, buku ini ditulis dalam rangka bersyukur. Dan yang paling penting, buku ini mengajak pembaca untuk menyelami makna keikhlasan hidup, ketulusan budi, dan komitmen dengan prinsip dasar.