4 Tips Praktis Mengorganisir Ide

Bagi penulis, ide adalah salah satu kunci untuk bisa menghasilkan tulisan yang dahsyat dan berdaya dobrak. Sebab itu, ide seringkali menjadi sesuatu yang diburu. Tetapi sebetulnya kita mengorganisir ide agar lebih bisa kita kendalikan dan kita manfaatkan untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah karya yang memikat. Apa saja yang bisa kita lakukan?

 

#1 mendapatkan ide buku baru

Ide bisa datang dari mana saja. Segalanya bisa menjadi ide dan layak untuk ditulis. Cari hal-hal menarik di sekeliling Anda. Apa yang paling Anda sukai atau apa yang paling Anda benci. Tuliskan semua itu dengan bersemangat. Tak usah hiraukan salah eja, salah ketik, keruntutan bahasa, keturutan ide. Yang penting mencatat saja. Karena ide bisa datang tiba-tiba dan pergi dengan seketika pula. Maka catatlah.

#2 mengorganisir ide menjadi buku

Setelah ide tercatat, tugas selanjutnya adalah mengembangkan kerangka ide tadi ke dalam bentuk buku. Anda bisa mencari pijakan atas ide-ide tersebut. Anda juga bisa melakukan eksperimen untuk menguji ide tersebut. Catat eksperimen tersebut, karena ia akan menjadi bahan diskusi dalam buku tersebut. Buku Anda akan jadi lebih kaya dengan adanya dinamika diskusi. Langkah berikutnya adalah menyusun sebuah kerangka untuk buku.

#3 membuat kerangka buku

Lazimnya, buku terdiri atas tiga bagian: bagian depan, bagian analisis dan paparan, serta penutup. Anda bisa mengembangkan bagian depan untuk memberikan pijakan bagi ide besar buku Anda. Bagian analisis dan paparan memuat segenap gagasan Anda dan bagian penutup memuat saran dan mungkin juga kesimpulan yang ingin Anda sampaikan. Buku fiksi tidak jauh berbeda, secara umum diawali dengan memperkenalkan para pelaku, berlanjut ke konflik hingga klimaks, lalu pamungkas.

#4 menangkap ide liar

Bukan jailangkung saja yang bisa datang tak diundang, pergi tak diantar. Sepertinya ide masih keturunan dekat dengan jailangkung. Tapi kita bisa memanfaatkan pena dan block-note untuk menjerat ide agar tidak hilang. Dewasa ini, kita bisa memanfaatkan ponsel untuk mencatat ide tersebut. Bahkan ponsel jadul pun bisa menyimpan tulisan dalam bentuk SMS yang tak terkirim. Jadi, saat menemukan segera catat sebelum ia pergi lagi.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *